Sunday, September 03, 2006

Sprite, Iklan Gitu Loh (TV)

Berbagai kreatifitas ide dipacu untuk menghasilkan sebuah iklan yang
bermutu. Dari sisi produsen mutu disini memang tidak jauh-jauh dari yang
namanya tingkat penjualan. Bagi konsumen, mutu disini merupakan hal yang
membuat mereka tanpa merasa dipaksa menjadi korban iklan.

Iklan minuman ringan Sprite edisi membekukan kolam renang salah satu
iklan yang saya rasa ya memang misinya mengejar tingkat penjualan (ya
semua iklan juga begitu). Namun alasan saya mengulas iklan ini, karena
misi awal blog ini adalah menginginkan iklan yang juga menghibur dalam
artian tak semata-mata mengejar duit.

Iklan Sprite ini kalau dikatakan kurang menghibur, tidak juga. Menghibur?
Hmmm kesan iklannya ketara banget. Setiap iklan ini muncul, yang
terlintas di benak saya "Ah, namanya juga iklan". Ternyata komentar adik
sepupu saya yang baru kelas 3 SD juga begitu. Ketika iklanya nongol di
TV, saya tunjukin ke adiknya yang masih balita, "Lihat tanganya dipakai
nyetrika!". Eh kakaknya nyeletuk, "Itu kan cuma iklan!". Waooowww...

Ketika kesan sebuah iklan semata-mata hanya menarik minat pemirsanya
sangat kuat, terkadang pemirsa sadar, bahwa mereka punya proteksi agar
tidak menjadi korban iklan. Ketika kesan "ah cuma iklan" sudah melekat,
seakan-akan semuanya menjadi semu. Segala kelebihan produk seolah-olah
hanya rekayasa. kalau sudah seperti ini, yang muncul justru sikap
ketakutan, ya takut dibohongi. Ya siapa sih percaya minum Sprite bisa
bikin kolam renang beku? Kalau iya, apa yang bakal terjadi didalam usus?

Kita bandingkan dengan Iklan Fanta Apel. Sama-sama iklan, tapi cerita
yang terjadi bukanlah rekayasa image produk. Pada iklan ini Fanta
bagaikan pensil disaat bolpoint anda habis. Siswa cowok jatuh bukan
karena fanta, tapi jatuhnya dia melepaskan fanta ke siswa putri, sesuatu
yang wajar bukan? Bohong tidaknya cerita tersebut, tanggungjawabnya tak
bisa diserahkan ke Fanta Apel-nya.

Hal yang sudah seharusnya disadari para pengiklan bahwa, pemirsa
sekarang sudah pintar. So janganlah terlalu berlebihan memberikan image
di produk anda. Lebih-lebih produk yang sering dijumpai dalam
keseharian. Terkadang mengungkapkan apa adanya itu jauh lebih menarik,
tapi ya... namanya juga iklan.